Tambahan Doa Qunut Untuk Imam


Untuk kalangan  umat Islam yang bermazhab, baik itu mazhab Syafii, Hambali dan sebagian Maliki atau Hanafi pasti tidak asing dengan doa qunut baik itu qunut subuh, qunut nazilah ataupun qunut witir bulan Ramadhan karena dalam fiqih mazhab empat tersebut memang dipelajari.

Umat Islam di Indonesia pada umumnya, khususnya jamaah NU, sebagian Muhammadiyyah, Persis dan lainnya pun sudah terbiasa dengan doa qunut yang dibaca pada waktu subuh atau qunut subuh dan juga qunut nazilah yang dibaca ketika ada musibah atau bencana yang menimpa umat Islam.

Hukum membaca doa qunut bagi yang suka melakukannya dalam ilmu fiqih dari mazhab-mazhab tersebut adalah sunat yang derajat sunatnya berbeda-beda. Ada yang menyatakan sunat haeat dan ada juga yang menyatakan sunat muakkad.

Dalam mazhab Imam Syafi'i yang merupakan mazhab terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, hukum membaca doa qunut subuh adalah sunat muakkadah, baik bagi makmum ataupun imam. Karena hukumnya sunat, maka tentu tidaklah apa-apa sholatnya atau sah dan jadi sholatnya jika tidak memakai qunut. Hanya saja dalam mazhab Syafi'i, jika Anda tidak membaca doa qunut subuh baik itu karena lupa ataupun disengaja, maka sunat melakukan sujud sahwi.

Adapun bacaan doa qunut yang biasa dibaca pada waktu subuh berdasarkan sebuah hadits dalam Sunan Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Nasai, Imam Ibnu Majah, Imam Baihaqi, dan kitab yang lainnya, dengan sanad yang shahih melalui al Hasan ibnu Ali karamallahu wajhah seperti yang tertera pada Kitab Al Adzkar Nawawi halaman 57-58 dan dilansir dari laman Kumpulan Doa dan Shalawat adalah :

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allaahummahdinii fiiman hadaiit, wa’aafinii fiiman ‘aafaiit, watawallanii fiiman tawallaiit, wabaariklii fiimaa a’toiit, waqiinii syarromaa qodoiit, fainnaka taqdhii walaa yuqdoo ‘alaika, wainnahu laa yadzillu man waalaiit, tabaarokta robbanaa wata’aalaiit.

Ya Allah berilah aku petunjuk, bersama dengan orang yang telah Engkau beri petunjuk, sehatkanlah diriku bersama dengan orang yang telah Engkau sehatkan, berilah daku pertolongan bersama dengan orang yang telah Engkau beri pertolongan, berkahilah daku atas semua yang telah Engkau berikan, dan peliharalah diriku dari keburukan yang telah Engkau putuskan, karena sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang memutuskan dan tiada seorang pun yang menetapkan keputusan terhadap-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau beri pertolongan, wahai Rabb kami, Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau.


Doa qunut untuk imam

Doa qunut di atas adalah bacaan doa qunut bagi mereka yang sholatnya sendiri seperti orang yang shalatnya di rumah atau tidak  berjamaah di mesjid seperti kaum wanita. Bagi mereka yang berjamaah yakni makmum, maka tidak perlu membacanya bersama imam tapi cukup mendengarkan dan mengaminkan saja. Sementara itu doa qunut bagi imam sedikit berbeda dalam lafadznya, karena lafadz di atas adalah doa untuk sendiri, sedangkan imam berdoa untuk semua, walaupun memang tidak mengapa imam membaca doa di atas. Namun yang lebih utama adalah membaca doa qunut untuk imam di bawah ini :

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ، إِنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِل مَنْ وَالَيْتَ،  تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allaahummahdinaa fiiman hadaiit, wa’aafinaa fiiman ‘aafaiit, watawallanaa fiiman tawallaiit, wabaariklanaa fiimaa a’toiit, waqiinaa syarromaa qodoiit, innaka taqdhii walaa yuqdo ‘alaika, wainnahuu laa yadzillu man waalaiit, tabaarokta robbanaa wata’aalaiit.

Tambahan doa qunut untuk imam

Adapun bagi imam yang imamnya ridho membacakan qunut yang lebih panjang atau bagi orang yang sholatnya sendirian, bisa pula ditambahkan dengan qunut lainnya yang biasa dibaca oleh sahabat Umar bin Khatab.

Bacaan qunut Sayyid umar itu adalah :


اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَلاَنَكْفُرُكَ, وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْلَعُ مَنْيَفْجُرُكَ, اَللّٰهُمَّ اِيَّاكَ نَعْبُدُ, وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ, وَاِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ, نَرْجُوْرَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ, اِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّبِالْكُفَّارِمُلْحَقٌ. اَللّٰهُمَّ عَذِّبِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ, وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ, وَيُقَاتِلُوْنَ اَوْلِيَاءَكَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ, وَاَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ, وَاجْعَلْ فِىْ قُلُوْبِهِمُ الْاِ يْمَانَ وَالْحِكْمَةَ, وَثَبِّتْهُمْ عَلٰى مِلَّتِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَاَوْزِعْهُمْ اَنْ يُوْفُوابِعَهْدِكَ الَّذِى عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ, وَانْصُرْهُمْ عَلَيْهِ, وَانْصُرْهُمْ عَلٰى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ اِلٰهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَامِنْهُمْ

Allaahumma innaa nasta’iinuka wanastaghfiruka walaa nakfuru, wanu’minu bikaa wanakhla’u man yafjuruka. Allaahumma iyyaaka na’budu, walaka nushalli wanasjudu, wa ilaika nas’aa wanahfidu, narjuu rahmataka wa nakhsyaa ‘adzaabaka, inna ‘adzaabakal jidda bil kuffaari mulhaqun. Allaahumma ‘adzdzibil kafaratal ladziina yashudduuna ‘an sabiilika, wayukadzdzibuuna rusulaka, wayuqaatiluuna auliyaa-aka. Allaahummaghfir lilmu’miniina walmu’minaati walmuslimiina walmuslimaati, wa ashlih dzaata bainihim, wa allif baina quluubihim, waj’al fii quluubihimul iimaana walhikmata, wa tsabbithum ‘alaa millati rasuulika shallallaahu ‘alaihi wasallama, wa auzi’hum an yuufuu bi’ahdikal ladzii ‘aahad tahum ‘alaihi, wanshurhum ‘alaih, wanshurhum ‘alaa ‘aduwwika wa’aduwwihim ilaahal haqqi waj’alnaa minhum.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon pertolongan kepada-Mu, memohon ampunan kepada-Mu dan kami tidak kafir (ingkar) terhadap-Mu. Dan kami beriman kepada-Mu serta meninggalkan orang yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami shalat dan sujud, dan hanya kepada Engkaulah kami berlari dan bersegera. Kami mengharapkan rahmat-Mu dan takut terhadap siksaan-Mu. Sesungguhnya siksaan-Mu benar-benar akan menimpa orang-orang kafir. Ya Allah, timpakanlah azab-Mu kepada orang-orang kafir yang menghalang-halangi jalan-Mu, yang mendustakan rasul-rasul-Mu dan yang memerangi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah kaum laki-laki dan kaum wanita, orang-orang yang muslim dan orang-orang yang mukmin. Perbaikilah semua urusan diantara mereka, jadikanlah kerukunan diantara hati kami, jadikanlah di dalam hati mereka iman dan hikmah, tetapkanlah mereka pada agama Rasul-Mu, ilhamkanlah kepada mereka untuk memenuhi janji-Mu yang telah Engkau janjikan kepada mereka, tolonglah mereka dalam menghadapi musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Tuhan agama yang hak, dan jadikanlah diri kami termasuk diantara mereka.

Disunatkan bagi imam yang ridho bacaan qunutnya diperpanjang, menggabungkan 2 bacaan qunut tersebut. Namun jika tidak berkenan, mengingat setiap jemaah berbeda kondisi dan keperluan, maka cukup yang ringkas saja walaupun memang yang lebih utama adalah membaca qunut Sayyid Umar.

Bahkan jika Anda ingin yang lebih pendek pun dipersilahkan. Para ulama fiqih tidak mensyaratkan bacaan qunut dengan 2 bacaan qunut di atas. Asalkan ada doa  puji dan sholawat, maka termasuk qunut walaupun hanya 2 sampai 3 kalimat. Namun kalau bicara keafdholan, maka sebaiknya membaca qunut yang ada contohnya dari Nabi dan para sahabat.

Itulah yang bisa Saya sampaikan tentang cara membaca doa qunut saat jadi imam atau bacaan doa qunut sholat subuh berjamaah. Adapun untuk bacaan doa tambahan setelah qunut di atas, cukup ditambah dengan membaca sholawat saja. Tapi kalau memang mau juga, silahkan sebelumnya ditambah dengan doa tolak bala dan kemudian diakhiri dengan shalawat kepada Nabi. Selanjutnya baca : doa sesudah sholat.

Tag : doa qunut
Back To Top